Bencana

X : ....
Y : ....

Kali ini di postingan ini, saya akan menuliskan sedikit tanggapan saya tentang beberapa kejadian yang terjadi di Indonesia baru2 ini. Banjir di wasior, tsunami di mentawai, dan letusan gunung Merapi betul2 merupakan kejadian yang sungguh memilukan.
Kali ini kita tidak bisa menyalahkan siapa2. Jika ingin menyalahkan seseorang, salahkanlah diri kita sendiri. Gak perlu nyebut kalo bencana ini terjadi karena warganya jahat lah, suka melakukan maksiat lah, pemimpinnya gak becus lah. Gak perlu menyalahkan siapa pun. Toh kita ini hanya manusia yang gak mungkin bisa tahu alasan sebenarnya kenapa bencana ini harus terjadi.
Terlebih jika ada orang yang berani menyalahkan Tuhan untuk semua kejadian ini. Di setiap peristiwa selalu ada hikmah yang terkandung. Mungkin saya sendiri pun gak bakalan tahu apa makna yang terkandung dari kejadian ini. Tapi yakinlah bahwa selalu ada hikmah di setiap kejadian, walaupun itu berupa bencana. Jadi jangan pernah sekalipun menyalahkan Tuhan atas apapun yang terjadi. Kadang hal yang menurut kita baik dan yang menurut Tuhan baik bagi kita, berbeda. Cuma Tuhan yang bakalan tahu apa yang terbaik bagi umatnya.
Dan gak perlu juga kita menyalahkan pemerintah atas bencana ini. Gak perlu kita jadi peng-kritik pemerintah, peng-kritik terhadap Negara kita sendiri. Negara ini sudah kebanyakan tukang kritik. Bahkan mungkin seorang tukang ojek, atau tukang sapu jalanan pun mungkin punya kritikan yang lebih pedas daripada para kritikus2 yang ada. Terlalu mudah untuk menjadi si tukang kritik. Terlalu mudah untuk menyalahkan seseorang atau sesuatu jika suatu hal tidak berjalan seperti keinginan. Sangat mudah untuk terus mencari kambing hitam atas semua permasalahan.
Tapi Negara ini gak perlu orang2 seperti itu. Orang2 yang bisanya cuma bicara saja, cuma bisa cuap2 saja. Saya lebih menghargai tukang sampah yang setiap hari mengambil sampah di selokan agar tidak tersumbat dan mengakibatkan banjir, daripada para kritikus berpangkat, berpendidikan yang bisanya cuma berkata2, menghujat pemerintah tanpa melakukan hal yang sedikitpun berarti.
Saya sangat menghargai dan berterima kasih kepada para relawan yang mau mengorbankan harta, raga, dan jiwanya untuk membantu saudara2 kita yang sedang tertimpa bencana. Terlepas dari apakah mereka ikhlas atau tidak dalam memberikan bantuan, saya sangat menghargai bantuan mereka. Tidak perlu kita repot memikirkan apakah si relawan itu dari partai A, atau partai B, atau membawa aliran agama tertentu, ataupun merupakan ajang penyombongan diri agar terkenal. Yang paling penting adalah mereka sudah mau membantu. Menurut saya itu lebih baik, daripada orang yang cuma bisa diam saja.
Maaf di postingan saya kali ini tidak ada yang cukup lucu untuk membuat kalian tertawa. Tapi jika kalian mau tahu sesuatu yang lucu, silahkan direnungkan :

  • saat saudara2 kita diluar sana kesulitan untuk mencari makan, kita bisa dengan mudah makan 3 kali sehari, dan lupa untuk bersyukur,
  • saat saudara2 kita diluar sana kedinginan karena tinggal di tenda pengungsian, kita bisa tidur dalam kamar kita yang hangat, dan lupa untuk bersyukur,
  • saat saudara2 kita diluar sana terluka, sakit, dan sekarat, kita masih bisa berjalan2 dan bermain dengan teman2 kita, dan lupa untuk bersyukur,
  • saat saudara2 kita diluar sana meneteskan air mata karena saudara mereka, orang tua mereka, atau anak mereka meninggal karena bencana, kita masih bisa tertawa, bahkan terbahak2, dan lupa untuk bersyukur.
Sudah cukup lucu? Apa kalian sudah tertawa?

Untuk Indonesia-ku, untuk saudara2-ku....