Jujur

X : batu apa yang gak bohong?
Y : ummm.... gak tau...
X : batu jujur
Y : ....??#!? *dongdong...
Ehmmm... sepertinya setiap postingan saya selalu sangat lama sekali munculnya. Bukan karena saya tidak peduli pada blog ini, tapi ketiadaan waktu untuk membuka blog ini dan meng-update-nya (itu sama aja kayak tidak peduli). Untunglah, hari ini, berbekal semangat dan sepiring nasi padang, saya bisa meng-update ini blog. Silahkan dinikmati tulisan saya ini....


JUJUR. Kata tersebut sangat sering sekali digunakan untuk mendeskripsikan bahwa seseorang itu tidak suka bohong, atau selalu berkata benar sesuai dengan yang terjadi. Kita sering lupa kalau jujur itu merupakan sifat orang yang baik, dan tidak hanya terbatas pada ucapan atau yg dikatakan orang itu saja.
Sebagai contoh, jika ada seorang yang sangat jahat, setiap hari dia mencopet, merampok, memukuli anak orang, bahkan (maaf) membuang sampah sembarangan, terus dia pulang dan bilang ke teman2nya tentang hal2 yg dia lakukan. Apa lantas temannya akan berkata “saya bangga Bro, kamu orang yang sangat jujur..” (sambil menepuk bahunya dengan tatapan haru). Saya pikir tidak akan seperti itu.
Dan kalau kita nonton TV (bagi yg punya) atau membaca Koran (bagi yg bisa baca), biasanya ada berita yang berjudul “akhirnya si X mengaku bahwa dia korupsi” atau “Pembunuh itu mengakui kesalahannya”, namun tidak pernah ada judul berita “si X, pelaku korupsi adalah orang yang jujur” atau “Pembunuh yang jujur”. Ada yg tahu kenapa? Ada yg tahu? Silahkan angkat tangan kalo ada yg tahu ? Yak, yg paling belakang mungkin tahu... atau yg sampingnya...
Ok lanjut. Jawaban dari pertanyaan tadi adalah karena tindakan yang dilakukannya itu adalah hal yg tidak baik. Jadi tidak tepat jika kita menyebutnya sebagai orang yg jujur.
Jadi jujur itu bukan pada perkataan, tapi ada pada perilaku yang baik. Jujur merupakan hal yang ditunjukkan dengan tingkah laku dan ucapan kita. Karena itu biasanya di kolom2 lowongan pekerjaan, tertera syarat selain berpenampilan menarik, usia 20-25, ada juga syarat harus “jujur”. Lihat kan, sebegitu pentingnya “jujur” itu.
Saat ini, kata beberapa orang, “jujur” telah menjadi barang langka. Sangat sulit menemukan orang yang mempunyai sikap “jujur”. Kenapa saya sebut ‘sikap’? Karena kejujuran itu baru ketahuan ketika kita berbuat. Ketika kita berkata benar, kita disebut jujur. Ketika kita berlaku adil, kita disebut jujur. Jadi jujur itu bukan ‘sifat’, tapi merupakan ‘sikap’.
Saat ini, sepertinya semua orang pasti pernah berbohong. Terkecuali saya (nah ini bohong). Saya selalu jujur (bohong lagi). Saya tidak pernah berbohong (bohong lagi). Sejujurnya, kemarin saya habis mengantar pak SBY pijat di tempat Mbok Santi (sangat luar biasa jelas sekali bohongnya). Ok, cukup, daripada dosa saya terus bertambah.
Sebelum saya akhiri postingan ini, ijinkanlah saya untuk berkata jujur sekali saja di postingan ini. OK! Siap! Inilah dia, akhirnya kata2 jujur dari saya. Jeng jeng... *backsound.
“Saya ganteng”
....
*nb: tolong jangan rajam saya


Seorang seniman yang tidak terkenal di zamannya pernah berkata,


“Jujur itu mudah, kalau kau mau”

Terima kasih saya ucapkan kepada 'nasi padang' yg telah menemani saya menulis ini..